Sahabat hijauku, jika kalian tertarik dengan budidaya khususnya budidaya udang vaname, kalian harus cari tahu dulu jenis sistem budidaya apa yang kelak kalian pilih. Jenis sistem budidaya bisa bebas kalain tentukan sendiri.
Sistem budidaya udang vaname memilki tiga jenis tingkatan yaitu sistem ekstensif, semi intensif dan intensif.
![]() |
Sumber: doc. pribadi |
Budiaya Sistem Ekstensif
Sistem budidaya ini juga sering disebut dengan sistem budidaya tradisional. Alasan dikatakan sebagai sistem budiaya tradisional karena dalam sistem budidaya ini hampir keseluruhan kegiatan atau proses mengandalkan alam (sangat sedikit campuran rekayasa engineering-nya).
Penggunaan Pakan: AlamiKelebihan:
Pengelolaan Air: Pasang Surut
Padat Penebaran: 1.000-10.000 ekor/ha/musim
Ukuran Petak Tambak: 3-20 ha
Produksi: 100-500 kg/ha/tahun
1. Tidak memerlukan biaya operasional yang besar
2. Tidak perlu ada kontrol yang signifikan
Kelemahan:
1. Rentan terkena penyakit dan hama
2. Membutuhkan lahan yang sangat luas
3. Bergantung ke kondisi alam
4. Hasil produksi sedikit
Budiaya Sistem Semi Intensif
Sama halnya dengan sistem budidaya ektensif/tradisional, sistem budidaya semi intensif masih mengandalkan/memanfaatkan alam. Bedanya adalah di dalam sistem semi intensif sudah menerapkan beberapa rekayasa budidaya, contohnya penggunaan pakan buatan dan penggunaan pompa dalam proses pengairan.
Penggunaan Pakan: Alami + Pakan Tambahan
Pengelolaan Air: Pasang Surut + Pompa
Padat Penebaran: 10.000-50.000 ekor/ha/musim
Ukuran Petak Tambak: 1-5 ha
Produksi: 500-1.000 kg/ha/tahun
Kelebihan:
1. Hasil produksi sedikit lebih meningkat
2. Tidak perlu ada kontrol yang signifikan
1. Hasil produksi sedikit lebih meningkat
2. Tidak perlu ada kontrol yang signifikan
3. Lahan yang digunakan sedikit lebih hemat
Kelemahan:
1. Masih rentan terkena penyakit dan hama
2. Membutuhkan biaya pakan
3. Bergantung ke kondisi alam
4. Membutuhkan biaya penggunaan dan perawatan pompa
Kelemahan:
1. Masih rentan terkena penyakit dan hama
2. Membutuhkan biaya pakan
3. Bergantung ke kondisi alam
4. Membutuhkan biaya penggunaan dan perawatan pompa
Budiaya Sistem Intensif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) intensif adalah sesuatu yang dikerjakan secara sungguh-sungguh dan terus-menerus hingga memperoleh hasil yang optimal. Melihat dari pengertian tersebut tentunya sahabat hijau sudah paham bahwa Sistem Intensif adalah sistem budidaya yang membutuhkan tindakan serius dalam mencapai budidaya yang optimal.
Penggunaan Pakan: Pakan formula lengkap
Pengelolaan Air: Pompa + aerasi
Padat Penebaran: 100.000-600.000 ekor/ha/musim
Ukuran Petak Tambak: 0,1-1 ha
Produksi: 52.000-20.000 kg/ha/tahun
Kelebihan:
1. Hasil produksi sangat besar
2. Hama dan penyakit dapat dikontrol/diatasi
1. Hasil produksi sangat besar
2. Hama dan penyakit dapat dikontrol/diatasi
3. Tidak memerlukan lahan yang luas
Kelemahan:
1. Membutuhkan biaya yang sangat besar
2. Membutuhkan keseriusan dan ketelitian dalam proses perawatan dan budidaya
refrensi:
Ismayani Erika. 2017. [Tesis] Budidaya Udang Vanname (Litopeneaus vannamei) (Studi Kasus Tambak PT Beroro Jaya Vanname di Kabupaten Konawe Selatan). Kendari. Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo.
Kelemahan:
1. Membutuhkan biaya yang sangat besar
2. Membutuhkan keseriusan dan ketelitian dalam proses perawatan dan budidaya
refrensi:
Ismayani Erika. 2017. [Tesis] Budidaya Udang Vanname (Litopeneaus vannamei) (Studi Kasus Tambak PT Beroro Jaya Vanname di Kabupaten Konawe Selatan). Kendari. Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo.
Terimakasih telah berkomentar dengan sopan :)
EmoticonEmoticon