Air limbah adalah cairan buangan dari rumah tangga, industri maupun tempat – tempat umum
lain yang mengandung bahan – bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusia maupun
makhluk hidup lain serta mengganggu kelestarian lingkungan [7]. Limbah cair industri adalah hasil
proses atau sisa dari suatu kegiatan atau usaha industri yang berwujud cair dimana kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tidak dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai
ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang [7].
![]() |
Sumber gambar: HD Wallpapers |
limbah industri biasanya banyak mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya (B3) serta
mengandung logam berat. Logam berat merupakan zat pencemar yang memiliki efek berbahaya
karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan secara biologis dan stabil.Unsur-unsur logam berat
dapat tersebar di permukaan bumi baik di air, tanah dan udara.Logam berat tersebut dapat berbentuk senyawa organik, anorganik atau terikat dalam senyawa yang lebih berbahaya daripada
keadaan murninya [6].
Logam berat adalah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Kadar rendah, logam berat
pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia. Beberapa jenis logam
berat yang sering menimbulkan pencemaran adalah mercuri (Hg), khrom (Cr), kadmium (Cd),
timbal (Pb) dan arsen (As) [3]. Timbal (Pb) yang lebih dikenal dengan nama plumbum atau timah
merupakan salah satu logam berat yang beracun bagi manusia.
![]() |
Sumber gambar: Water Technology |
![]() |
Sumber gambar: rocmont.com |
Selain dari kegiatan industri, timbal (Pb) juga dapat berada di dalam badan perairan dan permukaan tanah secara alamiah melalui proses korofikasi dari batuan mineral akibat hempasan gelombang dan angin. Mengatasi permasalahan ini, beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mereduksi timbal agar
kadarnya di lingkungan dapat dikendalikan salah satunya dengan teknik
fitoremediasi.
Fitoremidiasi didefinisikan sebagai penggunaan tanaman atau tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, menghilangkan, menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar khususnya
logam berat maupun senyawa organik lainnya [5].
Penelitian yang telah dilakukan dengan teknik fitoremediasi adalah menggunakan bunga matahari (Helianthus annuus L.). Bunga matahari merupakan tanaman yang memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai bahan membuat sabun, lilin, pernis, cat serta pelumas dan tergolong ke dalam tanaman hiperakumulator (toleran terhadap kontaminan).
Tanaman bunga matahari (Helianthus annuus L) mampu menyerap timah (Pb) sangat tinggi.
[1] Bunga matahari merupakan tanaman cepat tumbuh dengan produksi biomasa yang
tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk fitoremediasi (penyerapan) logam-logam beracun (Cu, Zn, Pb, Hg, As, Cd, Ni) pada tanah yang terkontaminasi.[4].
Tempat akumulasi Pb tertinggi pada tanaman bunga matahari terdapat di dalam akar (53.67%). Sedangkan di bagian tanaman yang lain seperti biji yang mengakumulasi Pb sebesar 25.42%, daun 11.01%, batang 5.05%, dan bunga 4.85% [2].
![]() |
Sumber: spiritofchange.org |
![]() |
Sumber gambar: Pramoda Exim Corporation |
![]() |
Sumber gambar: Theme Bin |
![]() |
Sumber gambar: APHOTOFLORA |
![]() |
Sumber gambar: Shutterstock |
Tanaman bunga matahari menyerap Pb optimal pada umur 10 minggu (14.60%) dan akumulasi Pb tertinggi pada umur 12 minggu (73%). Total Pb yang diserap oleh tanaman bunga matahari selama 12 minggu sebesar 331.50 ppm dengan serapan Pb rata-rata 66.30 ppm. Tanaman bunga matahari efisien dalam menyerap Pb berdasarkan nilai faktor biokonsentrasi (BCF), yakni BCF < 1 pada umur 1 minggu sampai umur 8 minggu (mekanisme fitoekstraksi) dan BCF > 1 pada umur 9 minggu sampai umur 12 minggu (mekanisme fitostabilisasi).[2]
Refrensi:
[1] Aiyen, Dr. Sc. Agr. 2005.
Ilmu Remediasi untuk Atasi Pencemaran Tanah di Aceh dan Sumatera Utara. Pusat
Kajian Rehabilitasi Lahan Tambang Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada .
Dipublikasikan di Kompas Tgl. Kompas, 4 Maret 2005.
[2] Amaliyah Rizqi Nuri. 2011.
Analisis Kemampuan Optimal Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Mendegradasi Pb dalam Tanah Melalui Proses Fitoremediasi. Skripsi. [Online]. Diakses
pada 18 September 2017.
[3] Asmadi & Suharno. 2012.
Dasar-Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
(4) Jadia C.D dan Fulekar MH.
2008. Phytoremediation : The Application Of Vermicompost To Remove Zinc,
Cadmium, Copper, Nickel And Lead By Sunflower Plant. Environmental Engineering
and Management Journal Vol.7. Technical University of Lasi, Romania.
[5] Moenir, Misbachul. 2010. Kajian
Fitoremidiasi Sebagai Alternatif Pemulihan Tanah Tercemar Logam Berat. Jurnal
Riset Teknologi Pencegahan dan Pencemaran Industri, 1(2):115-123
[6] Ridhowati, Sherly. 2013.
Mengenal Pencemaran Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu
[7] Santriyana, Dery Diah, dkk.
2013. Eksplorasi Tanaman Fitoremediator Aluminium (Al) yang ditumbuhkan pada
Limbah Ipa Pdam Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak. Jurnal [Online].Diakses pada
18 September 2017.
Very Useful Information Thanks A Lot - Check Also Saw Palmetto Oil India
ReplyDelete